Kemerdekaan Indonesia adalah hadiah dari pahlawan Indonesia. Ada banyak sekali sosok pejuang yang berkorban agar Indonesia lepas dari penjajahan. Sebagian dari mereka kemudian diberikan gelar pahlawan Nasional.
Namun, sisanya adalah para pejuangyang kisahnya tak banyak dikenal oleh masyarakat, bahkan di tempat asal mereka sendiri.
Untuk itu artikel ini akan membahas beberapa pahlawan yang belum banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia, simak dibawah ini!
Tan Malaka (Sumatera Barat)
Nama lengkap pahlawan ini adalah Sultan Ibrahim Gelar Datuk Sutan Malaka. Ia merupakan sosok yang cerdas dan perhatiannya terhadap pendidikan kaum pribumi pun sangat tinggi.
Beliau sempat bersekolah dan belajar di Belanda. Setelah kembali ke Indonesia, Tan Malaka mendirikan sekolah rakyat di Semarang. Di setiap kurikulumnya, terdapat semangat melawan penindasan dan perjuangan untuk mendapatkan hak sebagai manusia dan warga Negara.
Dewi Sartika (Jawa Barat)
Raden Dewi Sartika lahir dari keluarga ternama, sehingga sejak kecil beliau sudah mendapatkan pendidikan dasar yang layak. Beliau merupakan pahlawan Indonesia yang bercita-cita mendirikan sekolah untuk kaum perempuan.
Beliau merasa miris ketika melihat ilmu pengetahuan. Berkat perjuangannya, akhirnya sekolah perempuan bernama sekolah isteri berhasil berdiri di Pendopo Kabupaten Bandung pada 16 Januari 1904.
Abdul Kadir (Kalimantan Barat)
Pahlawan satu ini sudah mengabdi sebagai pegawai kerajaan Sintang sejak muda, ketika ayahnya wafat, beliau diangkat menjadi kepala pemerintahan Melawi. Kemudian, beliau berhasil mempersatukan suku Dayak dengan Melayu dan mengembangkan ekonomi daerah Melawi.
Saat Belanda ingin memperluas wilayah kekuasaan di Melawi tahun 1820-an, beliau segera membuat strategi peran ganda untuk menggagalkannya. Maksudnya, sebagai pejabat pemerintah Melawi, beliau tetap setia kepada raja Sintang, secara otomatis juga harus setia pada pemerintahan Belanda. Akan tetapi, diam-diam Abdul Kadir mengumpulkan kekuatan rakyat untuk melawan Belanda dengan mendirikan kesatuan-kesatuan bersenjata di Melawi juga sekitarnya.
Sam Ratulangi (Sulawesi Utara)
Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi (Sam Ratulangi) adalah Gubernur pertama Sulawesi. Beliau juga orang Indonesia pertama yang menduduki jabatan guru di masanya. Sam Ratulangi pernah bersekolah di Jakarta, Belanda, dan Universitas Zurich, Swiss. Demi menaikkan taraf hidup rakyat Minahasa, Beliau berhasil menghapus kerja paksa (rodi), kemudian menyelenggarakan transmigrasi, juga mendirikan yayasan dana belajar.
Johannes Leimena (Maluku)
Beliau merupakan seorang dokter yang mendirikan Bandung Plan tahun 1951, setelah itu ditingkatkan menjadi Leimena Plan pada 1954. Karyanya ini merupakan cikal bakal Puskesmas.
Leimena juga termasuk salah satu tokoh yang mempersiapkan kongres sumpah pemuda. Sejahk saat itu, perhatiannya terhadap pergerakan nasional semakin berkembang. Beliau pun menjadi menteri kesehatan terlama sepanjang 21 tahun dalam 18 kabinet yang berbeda.
Silas Papare (Papua)
Silas Papare berjuang menyatukan Irian Jaya ke dalam wilayah Indonesia. Beliau pernah dipenjara karena terus mempengaruhi Batakyon Papua untuk terus memberontak Belanda.
Saat menjadi tahanan di Serui, ternyata beliau bertemu dengan Sam Ratulangi membuatnya menjadi semakin yakin jikan Papua harus bebas.
Maria Walanda maramis (Sulawesi Utara)
Beliau merupakan salah satu pahlawan emansipasi wanitga. Maria dianggap sebagai sosok pendobrak adat dan pejuang wanita di dunia politik dan pendidikan.
Meskipun jasa beliau belum banyak diketahui oleh orang Indonesia, namun tidak demikian dengan masyarakat Minahasa. Setiap tanggal 1 Desember, masyarakay Minahasa memperingatinya sebagai hari ibu Maria Walanda Maramis. Kamu bisa membaca rekomendasi speaker aktif terbaik dan buah yang mengandung vitamin A.
Martha Christina Tiahahu (Maluku)
Martha merupakan salah satu pahlawan wanita yang ikut mengangkat bamboo runcing dan terlibat dalam perang Indonesia. Martha terlibat dalam perang Pattimura yang berlangsung pada tahun 1817.
Beliau dikenal sebagai gadis yang pemberani, tangguh, dan berani mengambil resiko. Atas perjuangannya, masyarakat Ambon membuat monument sebagai symbol penghargaan untuk Martha.
Nah, itulah beberapa pahlawan yang belum banyak di kenal masyarakat Indonesia, semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar